1. Kekuatan atau energi
Seorang pemimpin harus memiliki kekuatan
lahiriah dan rokhaniah sehingga mampu bekerja keras dan banyak berfikir
untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi.
2. Penguasaan emosional Seorang pemimpin harus dapat menguasai perasaannya dan tidak mudah marah dan putus asa.
3. Pengetahuan mengenai hubungan kemanusiaan
Seorang pemimpin harus dapat mengadakan
hubungan yang manusiawi dengan bawahannya dan orang-orang lain, sehingga
mudah mendapatkan bantuan dalam setiap kesulitan yang dihadapinya.
4. Motivasi dan dorongan pribadi, yang akan mampu menimbulkan semangat, gairah, dan ketekunan dalam bekerja.
5. Kecakapan berkomunikasi
kemampuan menyampaikan ide, pendapat
serta keinginan dengan baik kepada orang lain, serta dapat dengan mudah
mengambil intisari pembicaraan.
6. Kecakapan mengajar
pemimpin yang baik adalah guru yang mampu
mengajar dan memberikan teladan dan petunjuk-petunjuk, menerangkan yang
belum dengan gambaran jelas serta memperbaiki yang salah.
7. Kecakapan bergaul
dapat mengetahui sifat dan watak orang
lain melalui pergaulan agar dengan mudah dapat memperoleh kesetiaan dan
kepercayaan. Sebaiknya bawahan juga bersedia bekerja dengan senang hati
dan sukarela untuk mencapai tujuan.
8. Kemampuan teknis kepemimpinan
mengetahui azas dan tujuan organisasi.
Mampu merencanakan, mengorganisasi, mendelegasikan wewenang, mengambil
keputusan, mengawasi, dan lain-lain untuk tercapainya tujuan. Seorang
pemimpin harus menguasai baik kemampuan managerial maupun kemampuan
teknis dalam bidang usaha yang dipimpinnya.
9. Integritas kepada orang lain
Integritas atau memberikan kesetiaan atau
kepedulian kepada orang lain atau bawahan, berarti mempertahankan
nilai-nilai dan moral yang dipercayai kepada orang lain. Integritas akan
menunjukkan kepada orang lain, komitmen terhadap satu hal dan bukan
sebagai orang yang tulalit.
10. Memelihara orang lain
Jika kita melihat ke sekeliling kita,
maka akan kita saksikan bahwa ada orang di dalam hidup kita yang ingin
diberi makan, dengan dorongan aman dan harapan, yang merupakan kebutuhan
setiap manusia. Inti dari proses pemeliharaan adalah perhatian tulus
kepada orang lain. Berikan perhatian dan rasa aman kepada orang yang
dipimpin, namun tetap dengan cara yang mendidik.
11. Percaya terhadap kemampuan orang lain
Setiap orang akan senang jika mereka
merasa dipercaya dan banyak orang akan mengerjakan apa saja untuk
memenuhi kepercayaan tersebut. Berilah kepercayaan kepada orang yang
kita pimpin sesuai dengan kemampuan dan wilayah kerjanya, namun
sampaikan terlebih dahulu dengan jelas apa yang harus dia lakukan.
12. Mendengar apa yang disampaikan orang lain
Dengarkan dan perhatikan apa yang di
sampaikan orang lain disekitar kita, ketika hal tersebut dilakukan
sesungguhnya kita membangun hubungan terhadap orang lain dan mereka akan
merasa dihargai. Karena pada dasarnya setiap orang pasti ingin dirinya
dihargai, maka berikanlah hal itu. Orang yang tidak pernah menghargai
orang lain, jangan pernah berharap dia akan dihargai apalagi dicintai.
13. Kemampuan memahami orang lain
Setiap orang sebenarnya ingin didengar,
dihormati dan dipahami, ketika orang melihat bahwa mereka dipahami,
mereka akan merasa dimotivasi dan dipengaruhi secara positif.
Sesungguhnya cara paling halus dan jitu untuk mempengaruhi dan mengambil
hati orang lain adalah dengan memahami dan mendengarkan apa yang dia
sampaikan. Berikan sepenuhnya apa yang sudah menjadi hak mereka tanpa
harus melalaikan pendidikan untuk mereka sadar akan kewajiban mereka
juga.
14. Mengembangkan bakat orang lain
Berarti kita membantu mereka menangkap
peluang untuk membantu mewujudkan potensi mereka. Berikan kesempatan
kepada orang yang kita pimpin agar mereka bisa terus maju dan meraih
jenjang yang lebih tinggi. Tak akan pernah kita rugi bila kelak orang
yang kita pimpin menjadi individu yang mandiri dan lebih sukses. Bahkan
mereka mungkin akan menjadi akses atau relasi yang menguntungkan bagi
kita di masa depan.
15. Menjadi arah (navigator) bagi orang lain
Berarti mengidentifikasi tempat tujuan.
Ketika seseorang memiliki potensi pribadinya maka ia memerlukan arah
untuk mengembangkan potensi tersebut. Dengan mengarahkan orang lain
kepada kesuksesan, tanpa kita sadari kita pun telah melatih diri kita
untuk menjadi pribadi yang lebih sukses. Ilmu kita meningkat, pengalaman
kita bertambah, kemampuan kita semakin diasah, relasi atau jaringan
kita bertambah dan kebaikan kita pun berlipat ganda. Sungguh sebuah
multiple effect yang luar biasa.
16. Berhubungan dengan orang lain
Dianalogikan pada rangkaian gerbong
kereta api dan apa yang terjadi. Gerbong itu berada di atas rel, dimuati
barang-barang, mempunyai tujuan dan rute. Tapi gerbong ini tidak
memiliki arah jika tidak dihubungkan dengan lokomotif. Sama halnya
ketika kita membawa orang pergi, kemana mereka harus pergi, dimana
keberadaannya, ini hanya akan diketahui jika kita memiliki hubungan
dengan banyak pihak, (maksudnya seorang pemimpin harus mempunyai arah
dan tujuan yang jelas). Relationship dan multiple link adalah satu hal
yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin jika ia ingin timnya dan
dirinya sukses. Semakin banyak relasi dan semakin luas jaringan yang
kita miliki maka semakin besar peluang yang kita raih.
17. Memperlengkapi orang lain
Artinya ketika kita mempercayakan orang
lain dengan sebuah keputusan penting maka kita harus dengan senang
mendukungnya. Ketika kita memberi wewenang kepada orang lain maka kita
telah meningkatkan kemampuan orang lain tanpa menurunkan kemampuan kita.
Maksudnya jika seorang pemimpin telah mampu mendelegasikan tugas dengan
baik kepada bawahannya, berarti ia telah membuat langkah cerdas dalam
kerjanya, tugas yang tercapai lebih banyak dan lebih cepat. Bawahannya
semakin pintar dan pada akhirnya tujuan bersama pun tercapai dengan
hasil terbaik. Namun syarat sebelum pendelegasian adalah berikan
penjelasan dan ilmu sampai orang yang kita delegasikan tersebut paham
benar tentang apa yang harus ia lakukan.
18. Memproduksi orang berpengaruh
Artinya bagaimana ketika kita telah
mengubah orang lain agar ia menjadi pengikut seperti diri kita. Pada
akhirnya kita akan mampu menciptakan orang-orang berpengaruh yang kelak
akan menciptakan orang-orang seperti kita juga. Dan terus seperti itu.
Sehingga dalam lingkungan/koridor kepemimpinan kita semua personil,
elemen dan pihak memiliki kemampuan seperti kita dan melakukan seperti
apa yang kita inginkan tanpa harus selalu diperintah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar